Tanaman Obat Keluarga |
Tanaman obat keluarga atau disingkat TOGA pada dasarnya
merupakan sekumpulan tumbuhan atau tanaman yang dipetik untuk dipakai sebagai
bahan pembuatan obat herbal untuk mengobati penyakit. Ada banyak penyakit yang
bisa diatasi hanya dengan memanfaatkan tanaman obat keluarga karena mengandung
senyawa-senyawa tertentu yang memberikan khasiat pengobatan.
Sejak zaman kerajaan dan nenek moyang, tanaman obat
keluarga sudah lama dipakai. Bahkan hingga kini, penggunaannya belum bisa
digantikan sebab khasiat dari tanaman obat keluarga memang masih manjur meski
tanaman yang digunakan belum seluruhnya mendapatkan perhatian dari para
peneliti.
Tanaman-tanaman yang memberi efek pengobatan tersebut
bisa dibudidaya sendiri di rumah atau memetiknya karena banyak juga yang tumbuh
liar. Tanaman obat keluarga sendiri ada banyak macamnya. Berikut ini
kami sebutkan macam-macam tanaman obat keluarga beserta khasiatnya untuk
mengobati beragam keluhan dan penyakit.
1. Daun Dewa
Daun dewa yang
termasuk tanaman obat keluarga ini mengandung beberapa senyawa kimia seperti
saponin, minyak atsiri, flavonoid, polifenol, sterol, tannin, vanilat, asam
klorogenat, asam p-kumarat, asam p-hidroksi benzoate, alkaloid, dan
triterpenoid. Selain senyawa tersebut, terdapat pula sifat-sifat kimiawi pada
setiap zat kimia di dalamnya, seperti antikoagulan, diuretik, anti-peradangan,
anti-bakteri, sitostatik, analgesik, anti-toksin, anti-kolestrol, anti-piretik,
hipotensif, dan hipoglikemin.
Daun dewa bisa dimanfaatkan sebagai tanaman untuk
mengataasi penyakit stroke, rematik, gula tinggi (diabetes), sakit jantung,
hipertensi, kanker, pendarahan atau pembengkakan payudara, luka, bekas gigitan
binatang buas, kutil, ganglion (sejenis kista yang mucnul pada bagian tangan
dan kaki), batuk darah, muntah darah, demam berdarah, kejang-kejang pada anak,
wasir, keseleo, gangguan haid, dan beberapa sifat-sifat kimia tersebut yang
termasuk fungsi pengobatannya.
2. Daun Seledri
Daun seledri yang bisa ditemukan dengan mudah di Indonesia merupakan tumbuhan yang diperkenalkan oleh penjajah Belanda untuk menyedapkan sup atau sebagai sayur lalapan. Selain digunakan sebagai bumbu masakan atau lalapan, daun seledri atau Apium graveolens L. ini biasa digunakan sebagai bahan pembuatan obat tradisional.
Penggunaannya sebagai ramuan pembuatan obat herbal
ditujukan untuk mengatasi banyak penyakit seperti asma, diabetes, masalah pada
sendi, rematik, menurunkan tekanan darah, batuk, mata dan kering. Meskipun
biasa dijadikan tanaman obat keluarga, daun seledri juga bisa menimbulkan
alergi pada orang yang sensitif, sehingga tidak semua orang dianjurkan untuk
mengonsumsinya.
3. Belimbing
Belimbing adalah buah yang mempunyai cita rasa asam dan manis. Di dalamnya terkandung banyak air atau sari sehingga banyak diolah menjadi minuman yang menyegarkan. Pada bagian buahnya terdapat banyak sekali kandungan vitamin C.
Belimbing merupakan buah yang bisa dikonsumsi untuk
mengatasi beberapa gangguan terhadap kesehatan. Orang yang mempunyai masalah
pada organ ginjalnya disarankan untuk banyak konsumsi belimbing dikarenakan
pada buah ini terkandung asam oxalat. Sedangkan untuk orang-orang dengan
kolesterol tinggi atau diabetes tidak boleh konsumsi buah ini karena mengandung
gula yang tinggi.
4. Daun Kelor
Daun kelor adalah tumbuhan dari suku Moringaceae yang mempunyai bentuk bulat seperti telur, ukurannya kecil-kecil, bertumpuk majemuk dalam satu tangkai, biasa digunakan untuk membuat sayur atau obat. Daun kelor yang termasuk dalam macam-macam tanaman obat keluarga ini dianjurkan oleh WHO, organisasi kesehatan dunia untuk dikonsumsi oleh bayi dan anak-anak pada usia pertumbuhan dikarenakan mengandung banyak sekali vitamin dan mineral.
Sedangkan pemanfaatan daun kelor sebagai TOGA umumnya
untuk pencegahan penyakit, seperti panyakit jantung, kanker, diabetes, dan
arthritis. Sudah banyak sekali penelitian atau studi ilmiah yang melibatkan
daun kelor sebagai objek utama yang diteliti. Hal yang perlu diingat adalah
tidak semua bagian daun kelor aman dimakan. Bagian akarnya lebih baik dihindari
karena mengandung zat beracun yang bisa menyebabkan kelumpuhan bahkan kematian.
Ibu hamil juga tidak dibolehkan konsumsi daun kelor. Kami juga menjual beberapa
produk tanaman kelor, mulai dari benih, stek, dan bibit
tanamannya.
5. Daun Bayam Duri
Bayam duri adalah tanaman yang pada bagian pangkal tangkai daunnya terdapat duri. Selebihnya, bayam duri mempunyai warna dan bentuk yang tidak jauh berbeda dengan bayam biasa, termasuk manfaatnya. Bayam duri dikenal baik oleh masyarakat sebagai tanaman obat traidisonal untuk mengobati berbagai penyakit.
Beberapa penyakit yang bisa dibantu pengatasannya oleh
bayam duri antara lain kencing nanah, anyang-anyangan (kencing yang tidak
lancar), bisul, demam, eksim, kurang darah, dan gangguan produksi ASI.
Kemampuan tersebut tentu tidak lepas dari berbagai kandungan kimia di dalamnya,
seperti tanin, zat besi, kalium nitrat, hentriakontan, amarantin, spinasterol,
dan rutin.
6. Kangkung
Kangkung adalah sayur yang ditanam sebagai makanan. Kangkung merupakan tumbuhan yang dapat ditemukan di banyak sekali daerah di kawasan Asia, termasuk Indonesia, terutama pada kawasan-kawasan berair. Kangkung biasa diolah menjadi tumisan atau ca kangkung, bumbu tauco, atau bahkan terasi.
Hampir seluruh bagian tanaman kangkung bisa dimakan,
tapi yang paling umum adalah batang dan daunnya yang bisa dimakan matang
ataupun mentah, sama seperti bayam. Kangkung sendiri tergolong ke dalam tanaman
obat keluarga yang mampu menyembuhkan penyakit urat syaraf lemah, sakit kepala
sebalah atau migrain, insomnia, sariawan, sakit gigi, wasir, sembelit, cacar
air, dan frambusia (puru/patek).
7. Daun Saga
Daun saga merupakan tanaman perdu yang mempunyai rasa manis. Bagian biji daun saga merupakan bagian yang benar-benar tidak boleh dikonsumsi karena mengandung zat beracun yang apabila tertelan sangat berisiko terhadap kematian. Tumbuhan daun saga banyak tumbuh liar di hutan. Pertumbuhannya optimal pada daerah dataran rendah hingga ketinggian 1000 meter dari permukaan laut.
Pada bagian daunnya banyak terkandung senyawa saponin
dan flavonoid. Daun saga berkhasiat untuk mengobati beberapa gangguan kesehatan
seperti sariawan, batuk pada bayi, batuk kering, batuk berdahak, tenggorokan
gatal, amandel, radang mata, radang tenggorokan, panas dalam, gangguan jantung,
hipertensi, dan bronkitis. Daun saga juga diketahui mampu membantu membuat bayi
tidur lebih nyenyak dan tidak rewel.
8. Daun Pacar Cina
Daun pacar cina dihasilkan dari pohon kecil yang bisa tumbuh hingga ketinggian 6 meter. Pacar cina banyak ditanam dengan sengaja di pekarangan rumah atau tumbuh liar di lahan-lahan yang mendapat cukup sinar matahari. Daunnya yang mempunyai bentuk bulat telur sungsang dan lonjong ini mempunyai sifat kimia berupa rasa pedas, manis, dan netral.
Daun pacar cina mengandung garam-garam mineral,
alkaloid, minyak atsiri, dan damar. Bagian daun, bunga, dan batang pada tanaman
pacar cina (yang lebih sering bagian daunnya) bisa dioleh menjadi tanaman obat
keluarga untuk menyembuhkan beberapa penyakit seperti luka memar, bisul, dan
haid berlebihan. Bagian bunganya bisa untuk mengatasi perut kembung, batuk,
pusing, dan sulit menelan.
9. Landep
Landep, Tanaman yang berasal dari Afrika Selatan dan Asia tropik ini mempunyai banyak khasiat sebagai tumbuhan obat keluarga karena menyimpan ragam kandungan seperti saponin, garam kalium, flavonoid, tanin, dan silikat. Bagian akarnya mengandung flavonoid, saponin, dan polifenol.
Daun landep mempunyai khasiat untuk mengatasi rasa
sakit ketika kencing atau sebagai peluruh kencing. Kemampuan tersebut dimiliki
oleh daun landep karena mempunyai sifat diuretik dari kandungan-kandungan
kimiawi yang secara alami berada di dalamnya. Selain bagian daunnya, bagian
akar landep juga bisa dimanfaatkan untuk meredakan demam. Sedangkan kulit
kayunya mempunyai khasiat untuk meluruhkan dahak dan keringat.
10. Daun Miana Merah
Daun miana merah adalah tanaman yang cukup populer di Indonesia, meski sebagian orang juga belum pernah mendengarnya. Daun miana yang juga mendapat sebutan lain daun iler mempunyai warna daun yang cukup mernarik yakni merah keunguan dengan tepi daun berwarna hijau. Daun miana banyak dirawat sebagai tanaman hias karena memiliki daya tarik pada bagian daunnya. Selain itu, daun miana juga mempunyai karakteristik sebagai tanaman obat-obatan atau tanaman herbal.
Gangguan kesehatan seperti wasir atau ambeien bisa
diobati oleh daun miana merah dengan cara meminumnya. Selain wasir, daun miana
juga berkhasiat untuk membantu memecahkan dan mengeringkan bisul dengan cara
megnompresnya beberapa menit hingga bisul sembuh dan kering. Terakhir, daun
miana juga mampu menolong penderita diabetes dengan memnumnya secara rutin
hingga kadar gula darah turun.
11. Daun Pepaya
Pepaya menghasilkan buah yang nikmat, bisa disantap sebagai hidangan penutup atau hidangan di meja saat acara-acara tertentu. Selain menghasilkan buah, pepaya juga mempunyai daun yang sejak lama digunakan sebagai tanaman berkhasiat atau tanaman obat keluarga yang dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit.
Daun pepaya bisa digunakan untuk mencegah kanker
karena sarat akan getah putih seperti susu, Selain mengandung senyawa
antikanker. Daun pepaya juga menyimpan senyawa karpain yang baik untuk
menghambat kinerja beberapa jenis mikroorganisme yang mengganggu fungsi
pencernaan. Daun pepaya bisa juga dimanfaatkan untuk mengontrol tekanan darah
serta mengobati demam berdarah dan nyeri haid.
12. Jinten Hitam
Jintan atau jinten hitam adalah tumbuhan herbal yang dikenal dengan nama lain Habbatusauda. Tanaman obat keluarga yang satu ini telah lama digunakan oleh umat Muslim karena memang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW. Maka tidak heran, bila habbatasauda sangat dicari di negara-negara timur tengah seebagai media pengobatan.
Jinten hitam sendiri sudah diteliti dan dilaporkan
memberi manfaat pada bidang farmasi untuk banyak jenis pengobatan seperti
anti-bakteri, anti-jamur, analgesik, anti-radang, anti-maag, anti-hipertensi,
antivirus, asma, alergi, gangguan imun, masalah pada saluran pencernaan,
diabetes, kanker usur besar, dan epilepsi. Perlu juga ketahui bahwasanya jinten
hitam memberikan beberapa efek samping sehingga pengonsumsiannya harus di bawah
pantauan ahli pada dosis yang dianjurkan.
13. Pegagan
Pegagan ternyata mempunyai fungsi pengobatan tradisional? Tanaman yang banyak tumbuh di kawasan Afrika, Asia Tenggara, dan India ini telah digunakan sbeagai obat-obatan. Seperti di India, pegagan dipakai dalam tradisi Ayurvedic.
Beberapa kondisi kesehatan yang terganggu bisa diatasi
oleh daun pegagan, seperti sifilis, asma, dan psoriasis (masalah kulit). Selain
itu, pegagan juga banyak dimanfaat sebagai tanaman obat keluarga utnuk
mengobati penyakit ulkus lambung, epilepsi,diare, demam, hepatitis, dan
kelelahan mental.
14. Blustru
Tanaman terna yang tumbuh merambat dengan sulur-sulur pada ketiak daunnya, blustru, mempunyai nama ilmiah Luffa cylindrica. Pada bagian buahnya terkandung zat pahit bernama luffein, juga cucurbitacin, dan citrulline. Pada bijinya tersimpan cucurbitacin B, a-spinasterol, squalene, dan protein. Getahnya mengantongi vitamin B dan C, protein, lemak, xylan, dan saponin.
Bagian dari tanaman blustru yang mempunyai fungsi
pengobatan adalah daun, akar, dan batangnya. Daun blustru mempunyai sifat
diuretik, anti-inflamasi, antelmintik, emetik, laktagoga, dan pencahar ringan.
Akarnya juga mempunyai sifat anti-radang. Bagian batang bisa melancarkan aliran
darah. Secara keseluruhan, tanaman blustru bisa dimanfaatkan untuk membaut
ramuan obat bisul, haid tidak teratur, sesak nafas, sakit pinggang, batuk,
migrain, dan wasir.
15. Kemuning
Dikutip dari berbagai sumber, pada bagian daun kemuning terkandung 60 senyawa minyak atsiri yang hampir memenuhi 0,01% diisi oleh cadinene dan seskuiterpen. Selain minyak atsiri, ada juga senyawa alkaloid tanin, saponin, dan glikosida jantung. Pada kemuning juga terdapat flavonoid, alkaloid indol, dan kumarin.
Daun kemuning yang
mempunyai bentuk cantik seperti tanaman hias ini dapat digunakan untuk mencegah
terjadinya koagulasi atau bekuan darah. Selain itu, daun kemuning juga telah
diuji lewat studi ekstrak etanol yang melibatkan tikus sebagai subjek
penelitiannya dengan hasil terjadinya penurunan jumlah glukosa darah yang
signifikan, sehingga ditarik kesimpulan bahwa daun kemuning juga baik untuk
pengidap diabetes.
16. Daun Murbei
Murbei atau mullberry merupakan buah yang senada dengan blackberry, warnanya merah kehitaman dengan rasa asam yang menyegarkan, biasa dikembangbiakkan sebagai tanaman pakan ulat sutera. Tidak banyak yang tahu kalau pada bagian daun murbei tersimpan kemampuan luar biasa untuk kesehatan manusia.
Menurut catatan pada sebuah jurnal hasil penelitian
pada tahun 2012, daun murbei mengandung senyawa asam galik (galic acid)
yang bisa bekerja menurunkan tingkat glukosa pada darah. Laporan tersebut
diperkuat oleh hasil riset lain yang dijurnalkan juga bahwa daun murbei memberi
dampak terhadap pasien diabetes tipe 2 dengan tanda terjadinya kestabilan kadar
glukosa setelah mengonsumsi sukrosa murni yang terdapat pada daun murbei.
17. Kumis Kucing
Kumis kucing telah diyakini sejak lama oleh penduduk Asia sebagai tanaman obat tradisional keluarga yang bisa mengobati penyakit yang berkaitan dengan ginjal. Tanaman kumis kucing yang bisa tumbuh pada daerah beriklim tropis dan subtropis ini mengandung beberapa zat aktif seperti rosmarinic acid, flavonoid, lipophilic, sinensetin, orthosiphol, dan orthosiphon.
Tanaman kumis kucing diambil bagian daunnya untuk
dijadikan bahan peluruh batu ginjal. Hal tersebut dapat dilakoni oleh daun
kumis kucing karena mempunyai sifat diuretik dengan meluruhkan atau
membersihkan saluran kencing. Selain itu, kandungan zat aktif di dalam kumis
kucing juga dapat menyembuhkan penyakit asam urat, hipertensi, diabetes, dan
beberapa penyakit lain meski dikonsumsi mandiri atau dicampur dengan
macam-macam tanaman obat keluarga lainnya.
18. Daun Sirih
Orang-orang yang tinggal di pelosok desa, sebut saja suku Bayan yang ada di daerah Nusa Tenggara Barat, mempunyai kebiasaan mengunyah daun sirih bersama kapur dan pinang. Kegiatan tersebut ternyata bukan sebatas tradisi atau budaya, tetapi berdasarkan penelitian ternyata mengunyah sirih ada hubungannya dengan penyakit kanker mulut serta pembentukan squamous cell carcinoma yang bersifat maliginan.
Daun sirih juga mempunyai kegunaan sebagai tanaman
herbal untuk mengatasi berbagai macam penyakit seperti batuk berdahak,
sariawan, bronkitis, kulit berjerawat, sakit gigi, keputihan, demam berdarah,
haid tidak teratur, asma, radang tenggorokan, gusi bengkak, mata merah dan
gatal, bau ketiak, menghilangkan bekas luka bakar, bisul, mimisan, pendarahan
pada gusi, dan permukaan kulit yang terasa gatal.
19. Daun Salam
Daun salam termasuk tanaman rempah yang dipakai sebagai bumbu penyedap masakan. Selain umum dipakai di dapur sebagai bahan pencampur masakan, daun salam juga banyak dijadikan tanaman herbal untuk memberikan manfaat kesehatan atau sebagai tanaman obat untuk ragam penyakit.
Senyawa yang tertanam di daun salam dibantu oleh
vitamin dan mineral untuk menghadirkan fungsi pengobatan. Salah satu penyakit
yang bisa ditangani oleh daun salam aalah diabetes tipe 2 dengan cara menurunkan
glukosa darah, kolesterol, dan kadar trigliserida di dalam tubuh. Perubahannya
akan terlihat setelah mengonsunsi daun salam bubuk minimal selama satu bulan.
20. Daun Jambu Biji
Pasti Anda sering melihat iklan produk obat atau minuman untuk melancarkan gangguan pencernaan seperti diare. Bila diperhatikan, kebanyakan produk tersebut menggunakan bahan dasar jambu biji. Ternyata memang benar, dari tinjuan medis diketahui bahwa jambu biji mempunyai ragam manfaat kesehatan, terlebih pada bagian daunnya yang banyak dipakai menjadi tanaman obat keluarga.
Daun jambu biji bisa menanggulangi
masalah diare. Masalah kesehatan yang banyak menimpa orang ini tidak bisa
dianggap enteng. Tercatat bahwa setiap tahun banyak orang yang meninggal akibat
diare kronis. Untuk itu, segera gunakan daun jambu biji bila Anda sedang
terkena diare. Diare harus ditangani dengan cepat dan sigap, jangan dipandang
sebelah mata meski terkesan sebagai penyakit remeh.
21. Daun Sukun
Sukun yang mempunyai nama latin Artocarpus altilis merupakan tumbuhan buah yang sering diolah menjadi camilan seperti keripik atau direbus, ada juga yang mengolah dagingnya untuk dijadikan sayur. Selain nikmat dikonsumsi sebagai makanan, ternyata sukun, terutama bagian daunnya, mempunyai khasiat yang luar biasa bagi kesehatan.
Banyak penelitian yang melaporkan adanya senyawa
khusus pada daun sukun yang berguna untuk penderita diabetes, gagal ginjal,
penyakit jantung, asam urat, dan kolesterol tinggi. Beberapa senyawa tersebut
antara lain asam hidrosionat, polifenol, quercetin, tannin, artoindosionin, dan
ortoindonesionin yang banyak digunakan sebagai komponen aktif dalam bahan obat.
22. Kayu Manis
Kayu manis adalah rempah tradisional yang telah lama digunakan oleh manusia sebagai bumbu penyedap masakan. Kayu manis bisa juga dikonsumsi sebagai suplemen untuk meringankan beragam penyakit seperti jantung, radang sendi, perut kembung, dan kulit dengan menambahkan madu sebagai campurannya untuk memberikan rasa manis.
Di dalam kayu manis tertanam antimikroba yang kuat,
anti-peradangan, anti-infeksi, dan anti-koagulan. Ada juga antioksidan,
polifenol, kalsium, zat besi, mangan, dan serat pada kayu manis. Keberadaan
komponen aktif di dalam kayu manis membuatnya baik dipergunakan sebagai tanaman
obat keluarga untuk mengontrol gula darah, meningkatkan kewaspadaan mental,
mencegah penyakit jantung, meningkatkan fungsi usus besar, mencegah kanker,
mengurangi peradangan konstan jaringan internal otak, mengurangi nyeri rematik,
dan mengobati infeksi saluran pernafasan.
23. Daun Dadap Ayam
Daun dadap ayam berasal dari pohon setinggi 1 – 25 meter dengan batang dan ranting yang didominasi oleh duri. Di beberapa daerah di Indonesia, tanaman ini dikenal dengan nama lain seperti dadap blendung, dadap laut, theutheuk, galala kokotu, lola kohori, dan beberapa nama lain. Daun dadap ayam mempunyai rasa yang pahit dan bersifat antipiretik, antelmintik, dan insektisif.
Kandungan pada daun dadap ayam ada alkaloid
eritralina, kholina, minyak lemak, resin, betaina, kholina, hepaforina,
erisotiofina, dan erisovina. Kegunaan dari daun dadap ayam sebagai tanaman
keluarga untuk mengobati batuk, demam, disentri, haid tak teratur, dan pelancar
asi. Daun dadap ayam diaplikasikan sebagai obat luar untuk mengobati radang dan
penyakit kulit.
24. Adas Pulosari
Adas adalah tanaman rempah yang kerap dipakai sebagai bumbu masak. Tanaman ini dikenal dengan nama lain pulosari sehingga banyak juga yang menyebutnya sebagai adas pulosari. Rempah yang mudah ditemukan di Indonesia ini sudah lama dijadikan komoditi ekspor. Hal tersebut tak lepas dari kelebihan yang dimiliki oleh adas pulosari.
Sebagai salah satu tanaman obat keluarga yang
berkhasiat, adas pulosari sudah tentu menyimpan banyak kandungan seperti minyak
atsiri, anetol, pinen, dipenten, fenkon, limonen, felandren, asam anistat,
anisaldehid, dan minyak lemak. Adas pulosadri bisa dimanfaat sebagai ramuan
obat untuk meredakan batuk, sakit perut, mual, diare, dan perut kembung.
Tanaman ini juga bisa dikonsumsi untuk mengobati ambeien, ambeien berdarah, bau
mulut, biduran, dan batu empedu.
25. Brotowali
Brotowali adalah tanaman obat tradisional yang tempat pertumbuhannya terbilang fleksibel. Keberadaan brotowali ada di berbagai daerah di nusantara, mulai dari Jawa, Bali, hingga ke Ambon. Brotowali banyak digunakan sebagai bahan dasar pembuatan jamu atau bisa juga diolah menjadi bahan dasar pembuatan obat tradisional.
Brotowali mempunyai sifat analgesik, alkaloid, antipiretik,
antineoplastik, antidiabetik, antioksidan, antidepresan, antiporotik,
anti-alergi, dan imunologi. Keseluruhan sifat tersebut menjadikan brotowali
sebagai tanaman obat keluarga yang serbaguna, bisa dipakai untuk memenyembuhkan
luka, menyembuhkan penyakit kulit, mengontrol gula darah, menurunkan panas
demam, menyembuhkan nyeri rematik, menghilangkan gatal, menyembuhkan malaria,
dan mengobati diare.
26. Kemukus
Kemukus merupakan tanaman rambat yang masih asing di Indonesia. Tanaman rambat bernama kemukus ini mempunyai bentuk daun yang serupa dengan daun sirih, banyak digunakan sebagai bumbu masakan. Sifatnya yang hangat serta banyaknya kandungan minyak atsiri di dalamnya membuat kemukus banyak dimanfaatkan sebagai tanaman obat.
Bagian yang banyak menyimpan minyak arsiri beserta
senyawa kimia yang mempunyai fungsi pengobatan terletak pada bijinya. Biji
kemukus dipakai untuk mengobati beberapa macam penyakit seperti flu pada bayi,
mengembalikan energi, mengobati asma dan sesak nafas, serta mengatasi keputihan
dengan cepat. Penggunaan kemukus tida boleh berlebihan karena bisa menyebabkan
keracunan, iritasi pada saluran kemih, iritasi pada ginjal, dan iritasi pada
usus.
27. Jeruk Nipis
Jeruk nipis menjadi buah yang sangat akrab di tengah masyarakat di Indonesia. Buah yang banyak tersebar di Asia dan Amerika Tengah ini mempunyai rasa daging buah yang asam. Di dalamnya terkandung banyak vitamin C dan asam sitrat. Jeruk nipis bisa digunakan untuk menyedapkan masakan, membuat minuman penyegar, bahan pembuat asam stirat, serta campuran jamu.
Tanaman obat keluarga jeruk nipis bisa dijadikan
herbal alami untuk menghilangkan sumbatan vital energi, meluruhkan dahak,
mengobati batuk, meluruhkan kencing dengan sifat diuretiknya berikut keringat,
serta mendukung proses pencernaan bekerja lebih baik. Selain itu, jeruk nipis
juga bisa dimanfaatkan untuk mengobati ambeien, amandel, anyang-anyangan, batu
ginjal, batuk disertai influenza, demam, difteri, haid tidak teratur, vertigo,
radang tenggorokan, panu, pegal linu, sakit gigi, dan tekanan darah tinggi.
28. Delima
Delima adalah buah dengan bentuk bulat yang mempunyai warna merah menyala, putih, atau ungu. Buah dengan ukuran yang tidak jauh berbeda dengan buah jeruk ini banyak ditanam di pekarangan rumah sebagai tanaman hias. Nama latinnya Punica Granatum, berasal dari Timur Tengah dengan segudang khasiat dalam bidang pengobatan tradisional.
Bagian biji, daging buah, kulit buah, daun, bunga,
kulit kayu, hingga akar tanaman delima bisa digunakan sebagai obat tradisional.
Beberapa khasiat dari buah dengan rasa nikmat ini di bidang pengobatan antara
lain untuk obat cacingan, pembersih lambung, disentri, keputihan, rasir, nyeri
lambung, muntah darah, radang gusi, pendarahan, penurun demam, sariawan, obat
batuk, hipertensi, rematik, dan bronkitis.
29. Cabai Merah
Cabai merah adalah bumbu pemedas masakan yang banyak tumbuh di kawasan Asia Tenggara. Orang Padang banyak menggunakan cabai sebagai bahan makanan pokok untuk membuat masakan Padang. Cabai juga termasuk tanaman yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Di dalamnya terkadnung beragam senyawa yang berguna untuk kesehatan manusia.
Menurut beberapa penelitian, cabai merah mengandung
antioksidan yang bisa menjaga tubuh dari serangan radikal bebas. Selain itu,
cabai juga mengandung senyawa bernama Capsaicin dan Lasparaginase yang berperan
sebagai zat antikanker. Kandungan kapsikol yang terdapat di cabai merah juga
bisa mengurangi pegal-pegal, encok, kulit gatal, sakit gigi, dan gangguan
rematik.
30. Mengkudu
Pace, kudu, cangkudu, kodhuk, atau tibah adalah sebutan pada beberapa daerah besar di
Indonesia yang merujuk pada buah mengkudu. Buah mengkudu dihasilkan dari pohon
yang dapat tumbuh mencapai 3 – 8 m pada ketinggian rendah hingga 1500 mdpl.
Buah mengkudu sering digunakan oleh masyarakat untuk sayur, rujak, dan bahan
obat-obatan.
Tanaman obat keluarga dengan tampilan buah yang unik
ini mengandung sejumlah senyawa kimia yang bisa melakukan banyak fungsi
pengobatan atau pemeliharaan kesehatan, seperti melancarkan sistem peredaran
darah, membunuh bakteri pembuat infeksi, mencegah kanker, mengobati batuk,
meningkatkan imunitas, mengobati sakit kuning, mengobati perut kembung, luka
pada usur halus, radang lambung, dan masih banyak lagi.
31. Kapulaga
Kapulaga adalah tanaman asli Bhutan, Bangladesh, India, Indonesia, Nepal, dan Pakistan yang kerap dipakai sebagai bahan rempah untuk membuat bumbu masakan tertentu, atau diolah menjadi campuran jamu dan obat-obatan herbal tradisional. Masyarakat di Indonesia telah lama memanfaatkan kapulaga sebagai obat tradisional. Bagian yang digunakan antara lain akar, buah, dan batangnya.
Ragam khasiat dari biji kapulaga bisa untuk membantu
mengatasi berbagai keluhan yang berhubungan dengan saluran pencernaan, seperti
sakit perut, susah buang air besar, diare, dan gangguan pencernaan lain.
Kapulaga juga bisa melancarkan sirkulasi darah dan menormalkan tekanan darah
sehingga cocok untuk penderita hipertensi. Bukan hanya itu, kapulaga juga
dilaporkan mempunyai sifat diuretik yang bisa melancarkan pengeluaran urin
sehingga baik untuk ginjal.
32. Bangle
Bangle juga termasuk tanaman rempah-rempah yang digolongkan dalam suku temu-temuan. Bagian rimpangnya yang banyak dipakai sebagai bumbu dapur dan juga bahan pengobatan. Banyak yang mengira kalau bangle adalah jahe karena tampilannya yang sangat mirip, padahal aslinya berbeda baik darai segi rasa ataupun khasiatnya sebagai tanaman obat keluarga.
Bangle di negara Thailand banyak digunakan untuk
minyak pijat. Sementara di negara lain, termasuk Indonesia, bangle banyak
dimanfaatkan untuk mengobati demam, sakit perut, sakit kepala, sakit kuning,
cacingan, rematik, perut kembung, batuk berdarah, dan masuk angin. Bagian yang
digunakan untuk pembuatan obat lebih sering rimpang dan daunnya.
33. Jahe
Jahe merupakan tanaman obat keluarga berbentuk rimpang yang mempunyai rasa dominan pedas karena mengandung senyawa keton bernama zingeron. Bagian rimpang jahe banyak dipakai sebagai rempah-rempah dan bahan obat. Varietas jahe ada jahe gajah, jahe kuning, dan jahe merah yang bisa Anda tanam sendiri di rumah.
Banyak orang yang mengenal bahwa jahe dinikmati
sebagai minuman yang bisa menghangatkan tubuh. Padahal, jahe juga bisa dipakai
untuk mengobati berbagai jenis masalah perut, seperti mabuk, sakit perut, mual,
diare, perut kembung, morning sickness, muntah pasca operasi, dan hilangnya
nafsu makan. Selain itu, jahe juga mempuynai kegunaan lain untuk masalah nyeri
otot, nyeri haid, nyeri punggung bawah, nyeri dada, bronkitis, dan infeksi
saluran pernapasan atas.
34. Kencur
Kencur atau cekur (nama lainnya) adalah tanaman obat yang mirip dengan jahe, tergolong dalam suku temu-temuan. Rimpang kencur mengandung banyak minyak atsiri dan alkaloid yang berperan sebagai stimulan. Kencur biasa ditanam di halaman rumah sebagai tanaman obat tradisional.
Kencur biasa diramu menjadi bahan obat untuk mengobati
influenza, batuk, masuk angin, keseleo, membersihkan darah kotor, mengobati
mulas, radang lambung, daire, sakit kepala, dan batu ginjal. Pengobatan kencur
bisa dilakukan secara mandiri di rumah atau ke pusat pengobatan tradisional
yang telah berpengalaman dalam melakukan terapi penyakit dari bahan herbal.
35. Kunyit
Jahe, kencur, dan kunyit ibarat tiga serangkai yang tidak bisa dipisahkan. Jika jahe dan kencur berguna untuk menyedapkan masakan, begitupun kunyit. Kembali pada kaitannya dengan tanaman obat keluarga, apakah kunyit termasuk? Sudah pasti. Kunyit bisa dijadikan bahan obat traidisonal ataupun bahan pemelihara kondisi tubuh agar tidak gampang sakit.
Kunyit banyak dipilih sebagai terapi pengobatan
tradisional karena diyakini lebih efektif daripada menggunakan obat yang
diresepkan oleh dokter. Dari beberapa penggunaannya, diketahui bahwa kunyit
biasa dipakai untuk menghilangkan rasa gatal, membunuh virus, mencegah depresi,
menurunkan tekanan darah, meredakan demam, mengusir bau badan, mengatasi gatal
akibat cacar air, obat malaria, diare, penambah stamina, obat radang gusi, dan
telat datang bulan.
36. Temulawak
Pada urutan terakhir ada temulawak yang juga berasalkan dari anggota temu-temuan atau Zingiberaceae. Temulawak ditemukan pertama kali di Indonesia tepatnya di Pulau Jawa, begitu menurut Wikipedia. Sekarang ini, temulawak sudah banyak dibudidayakan di beberapa negara tetangga seperti Filipina, Thailand, dan Malaysia. Pembudidayaannya semakin melebar ke negara-negara Asia Tenggara lain karena temulawak mempunyai banyak khasiat pengobatan.
Rimpang temulawak bisa dianggaps sebagai sahabat sejak
zaman nenek moyang kita. Sejak dulu hingga sekarang, secara turun-temurun
temulawak telah dipakai untuk mengobati diare, perut kembung, maag, sakit
kuning, dan badan pegal-pegal. Temulawak juga menyimpan antioksidan yang bisa
mencegah terjadinya penggumpalan darah. Di dalamnya juga terdapat kandungan
minyak atsiri dan kurkumin yang berperan sebagai anti-radang.
Setidaknya, macam-macam tanaman obat keluarga tersebut
yang paling banyak ditanam dan dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai bahan pembuatan
ramuan obat tradisional. Memang banyak yang menganggap bahwa pengobatan dengan
bahan yang diperoleh langsung dari alam mempunyai khasiat yang luar biasa, akan
tetapi jangan sampai Anda ceroboh. Oleh karena itu, dalam penggunananya, jika
Anda masih awam, lebih baik minta saran langsung oleh mereka yang sudah lama
menggunakan metode pengobatan tradisional ini.
Post a Comment