Mesjid Raya Baiturrahman (MRB) |
Banda Aceh. Zaini Abdullah, meminta pihak kontraktor pembangunan Masjid Raya Baiturrahman (MRB) memberi penjelasan kepada masyarakat terkait persoalan yang muncul dalam beberapa hari terakhir, terutama tentang payung elektrik.
“Sebelumnya kita dengar ada keramik dari tiang payung yang copot, kemudian juga ada kejadian tali pengikat payung yang terlepas. Ini harus dijelaskan kepada masyarakat secara gamblang,” kata Gubernur Zaini sebagaimana dikutip Kepala Biro Humas dan Protokol Pemerintah Aceh, Mulyadi Nurdin Lc MH, Minggu (4/6).
Zaini menilai, persoalan itu perlu diketahui masyarakat mengingat proses pembangunan Masjid Raya Baiturrahman masih menjadi tanggung jawab pihak kontraktor, dalam hal ini Waskita Karya, sehingga masyarakat tidak menyalahkan Pemerintah Aceh.
“Jangan sampai timbul kesan bahwa payung yang kita gunakan tidak memenuhi standar sehingga mudah copot, padahal ini masih proses pembangunan oleh pihak kontraktor dan belum diserahkan kepada Pemerintah Aceh,” ujar Mulyadi Nurdin mengutip Gubernur Aceh. Mulyadi menambahkan, Gubernur Aceh juga meminta pihak kontraktor menjelaskan kepada masyarakat kapan payung elektrik tersebut dibuka dan ditutup, begitu juga dengan tempat parkir dan tempat wudhu yang terdapat di basement.
“Karena ada juga masyarakat bertanya kenapa saat hujan terkadang justru payung itu tidak dibuka, atau saat panas pada pagi harinya. Jadi pertanyaanpertanyaan ini harus dijawab,” tambah dia. Terkait insiden putusnya tali pengikat payung elektrik beberapa hari lalu, Gubernur meminta kontraktor menjelaskan penyebabnya.
Apakah karena human error, teknikal error, karena cuaca, atau faktor lainnya. Hal ini harus dijelaskan agar masyarakattidak menaruh prasangka macam-macam terhadap pembangunan masjid kebanggaan masyarakat Aceh tersebut. “Pemerintah Aceh menginginkan pembangunan Masjid Raya dilakukan dengan baik, kualitas harus baik, dan bertahan lama, sehingga masyarakat bisa menikmatinya,” tambah Mulyadi. Ia menyebutkan, keberadaan payung tersebut saat ini mulai dinikmati oleh masyarakat.
Hal itu terlihat dengan ramainya orang berkunjung ke Masjid RayaBaiturrahman, khususnya pada sore hari. Namun kesenangan masyarakat tersebut jangan sampai terganggu dengan hal-hal yang tidak seharusnya terjadi. “Kita senang melihat masyarakat berfoto-foto di bawah payung, anak-anak kecil bermain di sana. Tugas kita bagaimana membuat pengunjung atau pun orang yang beribadah di Masjid Raya ini merasa nyaman,” demikian Mulyadi Nurdin.(*)
Post a Comment