Guru Honorer Ditemukan Tewas Diduga Akibat Perampokan

 Jenazah Masdiana (27) usai ditemukan tewas di rumahnya ke IGD Puskesmas Alue Bile


SUKA MAKMUE - Masdiana (27), guru honorer yang tercatat sebagai warga Desa Alue Teungoh, Kecamatan Darul Makmur, Kabupaten Nagan Raya, ditemukan tewas dalam kondisi tanpa busana, Kamis (15/6) sekira pukul 09.00 WIB.

Sumber-sumber Serambi menyebutkan, korban ditemukan dalam kondisi bugil oleh suaminya, Junaidi, di dalam rumah mereka dengan mulut terbuka dan mengeluarkan darah segar.

Kapolres Nagan Raya, AKBP Mirwazi SH MH yang ditanyai Serambi kemarin seusai melakukan olah tempat kejadian mengatakan, berdasarkan hasil penyelidikan yang dilakukan petugas, kematian Masdiana diduga kuat merupakan hasil tindak kejahatan perampokan.

“Kalau dilihat dari kondisi korban, ini murni perampokan,” kata Mirwazi. Menurutnya, kematian korban pertama kali diketahui Junaidi selaku suaminya sekira pukul 09.00 WIB.
Junaidi merupakan karyawan di PT Socfindo Darul Makmur, Kabupaten Nagan Raya. Kala itu, ia pulang ke rumah untuk mengantar kepada istrinya jamur yang diambilnya di kebun sawit.

Namun, saat suami korban tiba di rumah, ia lihat pintu depan terkunci dari dalam. Karena tak ada sahutan dari istri yang ia panggil dari luar, Junaidi pun masuk dari pintu belakang dan menemukan pintu rumah dalam keadaan terbuka.

Saat suaminya masuk ke kamar, kata Mirwazi, Junaidi menemukan istrinya tergeletak di lantai kamar dengan kondisi tanpa busana, kecuali selembar kain sarung yang terlilit di leher korban.

Dibalut rasa kaget dan sedih, Junaidi pun langsung memakaikan kain sarung tersebut menutupi tubuh istrinya yang telah kaku. Ia juga memakaikan BH dan celana dalam kepada sang istri, lalu ia baringkan di tempat tidur.

“Junaidi pun berlari ke luar rumah untuk memberitahukan kepada tetangga bahwa istrinya sudah tiada,” kata Kapolres Mirwazi. Mendapatkan informasi itu, polisi pun langsung bergerak menuju lokasi untuk melakukan penyelidikan.


Kapolres yang memimpin proses olah tempat kejadian menambahkan, dari hasil penyelidikan polisi terungkap bahwa harta benda korban seperti perhiasan emas, laptop, dan barang berharga lainya tidak hilang. Semuanya masih tersimpan dengan baik di lemari pakaian dalam kamar tidur korban. “Yang hilang cuma dua unit hp milik korban,” kata Mirwazi.

Pihaknya menduga, kematian Masdiana bermotif perampokan. Polisi juga meyakini korban dibunuh oleh satu pelaku dengan cara dicekik lehernya, sehingga mulut korban mengeluarkan darah segar.

Tak hanya itu, berdasarkan penyelidikan, di tubuh Masdiana juga ditemukan bekas lebam yang diduga bekas tangan pelaku saat membekap korbannya dari bagian belakang sebelum akhirnya dibunuh.

Kapolres Mirwazi juga membenarkan bahwa di bagian kelamin korban Masdiana, ditemukan cairan kental. Tapi polisi belum bisa memastikan apakah sebelum dibunuh korban sempat diperkosa oleh pelaku atau tidak.

“Ketika divisum, ada bekas cairan di kelaminnya. Tapi kata dokter, cairan ini bukan sperma,” kata Kapolres.

Pihaknya menduga, Masdiana telah meninggal sekira satu jam sebelum ditemukan oleh suaminya. Hal ini diyakini polisi karena darah yang ke luar dari mulut korban telah mengering saat jasadnya ditemukan.

Untuk mengungkap kasus ini, polisi sudah mengamankan sejumlah barang bukti seperti pakaian dan celana dalam, kain sarung, dan baju yang dipakai korban sebelum kejadian, serta selembar seprai di dalam kamar tidur korban. (*)

Pernah diterbitkan di http://aceh.tribunnews.com sehari sebelumnya
Labels:

Post a Comment

[blogger]

MKRdezign

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget