Ilustrasi gerhana bulan parsial | bigstockphotophoto.com/hotshotsworldwide |
Bagian dari permukaan bulan akan tertutup oleh bayangan bumi, yang dikenal sebagai umbra. Hal ini akan membuat bulan tampak seperti tergigit.
Gerhana bulan parsial akan melewati Indonesia pada 7 Agustus 2017. Dilansir dari laman Time and Date, gerhana bulan parsial akan terjadi ketika bumi bergerak di antar bulan dan matahari, tapi tidak persis dalam satu garis.
Saat gerhana jenis ini terjadi, sebagian kecil permukaan bulan akan tertutup bagian tergelap bayangan inti bumi. Wilayah ini disebut dengan umbra. Sedangkan permukaan bulan yang tertutup bagian luar bayangan bumi disebut penumbra.
Gerhana bulan parsial akan terjadi bila dua peristiwa astronomi terjadi secara bersamaan. Pertama, bulan dalam keadaan purnama. Kedua, saat bumi bergerak antara bulan dan matahari.
Hanya, tidak setiap bulan purnama akan terjadi gerhana bulan parsial. Sebab, bulan selalu bergerak mengelilingi bumi dengan kemiringan orbit sekitar lima derajat terhadap orbit bumi dan matahari, atau yang biasa disebut ekliptika. Hal tersebut menyebabkan bulan tidak selalu sejajar dengan bumi dan matahari.
Gerhana bulan parsial ditandai dengan bagian penumbra bumi menutupi permukaan bulan. Selanjutnya, umbra bumi bergerak menutupi bulan.
Kemudian akan terjadi puncak gerhana yang ditandai dengan umbra bumi menutupi bagian luar bulan. Sehingga, bulan nampak akan seperti telah digigit sesuatu. Akhir gerhana akan ditandai dengan umbra bumi tidak lagi menutupi bagian luar bulan tersebut.
Bagian dari permukaan bulan akan tertutup oleh bayangan bumi, yang dikenal sebagai umbra. Hal ini akan membuat bulan tampak seperti tergigit.
Elbarahim Al Jawan dari Sharjah Planetarium mengatakan kepada Gulf News, warga di Uni Emirat Arab dapat menyaksikan gerhana tersebut pada pukul 19.50. Puncak gerhana diperkirakan akan berlangsung pada pukul 22.20, dan pada pukul 23.50 bulan akan kembali bersinar penuh. Selain di Uni Emirat Arab, gerhana bulan akan terlihat jelas di wilayah Asia Tengah, Samudera Hindia, dan sebagian wilayah di Afrika dan Eropa.
Bagaimana dengan Indonesia? Melansir Info Astronomy, Indonesia tetap bisa menyaksikan peristiwa gerhana bulan tersebut mulai pukul 22.50 WIB pada 7 Agustus 2017. Puncak gerhana akan terjadi pada pukul 1.20 WIB pada 8 Agustus dan berlangsung selama 1 jam 55 menit.
Sebelumnya pada 11 Februari lalu juga terjadi gerhana bulan yang bisa disaksikan di Indonesia. Gerhana ini disebut gerhana bulan penumbral. Menurut ahli astronomi Fred Espenak, sekitar 35 persen dari semua gerhana bulan yang terjadi adalah penumbral. Sementara 30 persen lainnya adalah parsial dan 35 persen sisanya merupakan gerhana total.
Post a Comment