Raskin yang menurut warga tidak layak dikonsumsi (Foto: Ilustrasi) |
MEUREUDU - Karena alasan tidak layak untuk konsumsi,
warga penerima beras pra sejahtera (Rastra) yang dulunya bernama beras
miskin atau Raskin di sejumlah kecamatan di Pidie Jaya terpaksa menjual ke pasar atau kios terdekat. Mereka menjual rata-rata seharga Rp 5.000 per kilogram.
Rastra gratis yang dibagikan kali ini merupakan jatah bulan
Januari-Maret (tiga bulan). Kondisi beras selain bercampur dedak dan
menir (nengkuet), berbau apak, warna beras itu sendiri juga terlihat
kusam.
Sejumlah warga penerima Rastra di beberapa gampong dalam Kecamatan Meurahdua, Meureudu dan Ulim, begitu melihat kondisi beras begitu jelek atau tak layak makan, mereka langsung melego ke pasar.
Diakui jatah tahun 2016 lalu, tergolong lumayan dan dinilai layak
untuk konsumsi. Kendati ada juga jatah yang diterimanya itu nyaris tak
ada beda dengan sekarang.
Warga mempertanyakan, apa memang begitu kondisi beras yang dijatahkan kepada warga miskin.
Kepala Gudang Depot Logistik (Dolog) Meureudu, Zulfikar yang dikonfirmasi membenarkan, kondisi beras yang telah didistribusikan kepada sejumlah kecamatan di Pijay bermutu rendah.
Beras asal Jawa Barat itu, kata Fikar, memang sudah agak lama disimpan di gudang.
Beras yang baru masuk memang ada, tapi untuk menghindari beras yang
duluan tiba tidak membusuk atau lebih jelek lagi karena lama disimpan,
sehingga mereka harus mengeluarkan yang itu dulu.
Sementara beras yang baru masuk akan didistribusikan kemudian. (*)
Post a Comment