Presiden Joko Widodo Bersama Gubernur Aceh Dr. Zeini |
Banda Aceh – Terhitung 3 Juni 2017 rakyat di Aceh sudah terbebas dari pemadaman listrik. Hal ini karena Jokowi melalui proyek listrik 35 ribu MW sudah menyediakan kapal berkapasitas 240 MW.
Kapal pembangkit listrik atau Marine Vessel Power Plant (MVPP) Karadeniz Powership Onur Sultan yang disewa oleh PT PLN (Persero) dari Pemerintah Turki ini akan menambah cadangan listrik di Sumut dan Aceh sehingga diharapkan masyarakat tidak lagi merasakan pemadaman.
Gubernur Sumut, Tengku Erry Nuradi mengabarkan bahwa kapal listrik yang sudah bersandar di dermaga PLTGU Sicanang, Belawan, Ahad (21/5)tersebut sedang dalam proses instalasi.
Erry, mengutip informasi dari PLN, kebutuhan daya listrik di Sumut dan Aceh mencapai 1.850 MW yang sudah dapat terpenuhi. Namun, akibat PLN hanya memiliki cadangan daya sedikit, maka terjadilah pemadaman saat ada kerusakan. Oleh karena itu, menurutnya kehadiran MVPP ini akan menambah cadangan daya listrik sebesar 240 MW.
“Memang, kalau kebutuhan daya, kita sudah cukup. Tapi tentu kalau ada masalah atau pembangkit kita sedang drop, kita masih punya defisit 240 MW dari MVPP dan surplus ini dapat diberikan ke provinsi lain,” kata Erry.
Selain itu, Erry mengatakan, keberadaan MVPP juga untuk membantu penyelesaian sejumlah pembangkit yang saat ini sedang dibangun. Pembangkit yang dimaksud di antaranya Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Sarulla yang sudah masuk 110 MW (3×110 MW) dan Pembangkit Listrik Tenaga uap (PLTU) Pangkalan Susu Unit 3 dan 4.
Kapal yang disewa PT PLN (Persero) dari pemerintah Turki untuk waktu lima tahun ke depan ini dianggap sebagai solusi cepat untuk pemenuhan kebutuhan listrik sambil menunggu pembangkit permanen dibangun.
Diam-diam, ternyata keluhan soal krisis listrik di Aceh dan Sumut langsung diberi jawaban. []
Berita ini pernah diterbitkan oleh AcehTrend. Rabu, 31 Mei 2017
Post a Comment