Tiyong dan Sofyan Dawood Jadi Kandidat Ketua Harian PNA Pusat

Calon Ketua Harian PNA

BANDA ACEH - Dua nama disebut-sebut atau mencuat sebagai kandidat Ketua Harian Dewan Pimpinan Pusat Partai Nanggroe Aceh (DPP-PNA) periode 2017-2022. Kedua nama dimaksud adalah, Samsul Bahri bin Amiren alias Tiyong (Anggota DPRA dari PNA) serta Sofyan Dawood (mantan jubir GAM).
Informasi yang dihimpun Serambi Sabtu (20/5), kedua nama itu mencuat dalam pembahasan komposisi kepengurusan oleh tim formatur PNA yang dibentuk pascakongres 1-2 Mei lalu. Sumber-sumber di internal PNA menyebut, nama Tiyong diajukan oleh mayoritas anggota tim formatur. Sementara nama Sofyan Dawood disodorkan oleh Irwandi Yusuf selaku ketua tim formatur. 
Sebuah sumber menyebutkan, alasan tim formatur PNA memilih Tiyong sebagai ketua harian, karena ia sukses melaksanakan tugasnya sebagai ketua tim pemenangan Irwandi-Nova pada pilkada lalu. Sementara Sofyan Dawood yang merupakan mantan sekretaris majelis pertimbangan partai PNA itu, dianggap kurang tepat menjabat ketua harian, karena track recordnya yang kerap berpindah kubu.
Salah satu alasan keberatan tim formatur adalah karena Sofyan Dawood mendukung calon lain--bukan Irwandi Yusuf--pada pilkada 2017 lalu. Namun demikian, tim formatur tetap memasukkan nama mantan petinggi GAM ini dalam daftar kepengurusan, yaitu sebagai salah satu anggota dewan penasihat pusat PNA.
Dikonfirmasi terkait hal ini, Sofyan Dawood mengatakan bahwa keberadaannya pada tim pemenangan calon lain pada pilkada lalu atas perintah Irwandi Yusuf, dalam rangka memenangkan pasangan Irwandi-Nova pada Pilkada 2017. 
Bursa calon ketua harian PNA ini memang hangat dibicarakan di internal PNA, karena jabatan tersebut adalah jabatan eksekutif dan strategis yang akan mendampingi Irwandi Yusuf sebagai Ketua Umum PNA. Karenanya, pembicaraan terkait sosok yang akan mengisi ketua harian terus menggelinding, pasca-Kongres I PNA, tanggal 1-2 Mei lalu.
Sekretaris PNA, Miswar Fuady yang dikonfirmasi Serambi tadi malam, enggan berkomentar detil tentang isu mencuatnya dua nama tersebut. Ia hanya membenarkan, bahwa mayoritas tim formatur yang dibentuk pada kongres beberapa waktu lalu, sepakat untuk mengusulkan Samsul Bahri alias Tiyong sebagai ketua harian.
“Mayoritas tim formatur mengusulkan Samsul Bahri atau Tiyong sebagai ketua harian PNA ke depan, ya dalam tim formatur macam-macam mencuat, tapi mayoritas sepakat untuk Tiyong,” kata Miswar Fuadi.
Terkait mencuatnya nama Sofyan Dawood, menurutnya itu sah-sah saja, karena tim formatur berkerja tidak sendiri untuk merampungkan kepengurusan PNA lima tahun ke depan. Yang jelas, sebut Miswar, apa yang telah disusun oleh formatur itu belum final, akan dibicarakan kembali dengan tim formatur termasuk dengan Irwandi Yusuf sebagai Ketua Umum PNA.
“Semua struktur pengurus ini belum final, termasuk jabatan ketua harian. Ini akan dibahas lagi, sebelum kita bawa untuk mendaftar secara resmi ke Kemenkumham berikut dengan nama, lambang, dan AD/ART baru PNA,” kata dia. 
Untuk diketahui, PNA haru mengubah nama, lambang, dan struktural, karena pada Pileg 2014 partai tersebut tidak memperoleh suara minimal yang dipersyaratkan oleh aturan ambang batas pemilu (electoral threshold). Hal itu membuat PNA tidak bisa lagi bertarung pada pileg mendatang, kecuali dengan nama, lambang, dan struktural yang baru.(*)
Labels:

Post a Comment

[blogger]

MKRdezign

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget